Share

Bab 76

Prak!

Suara pintu yang didorong dengan keras membuat pria paruh baya yang sedang duduk di meja kerjanya terkejut. Kening Heru berkerut ketika melihat pelaku yang mendobrak pintu.

"Papi!" Alina menangis sambil berlari ke arah Heru.

"Ada apa, mengapa kamu menangis?" Tanya Heru yang memeluk putrinya.

"Aku sudah ke kantor Sebastian. "Alina berusaha untuk berbicara. Dadanya terasa sesak dan juga sakit ketika mengingat seperti apa Sebastian memperlakukannya.

Harga diri yang begitu tinggi, dengan enaknya diinjak-injak oleh bujang lapuk seperti Sebastian.

"Apa yang terjadi, coba berbicara pelan-pelan nak, agar papi memahami permasalahan kamu." Heru mengusap punggung putrinya.

"Papi, si perjaka tua itu menolakku. " Wajah Alina menegang ketika mengatakan kalimat yang begitu sangat memalukan dan menyakitkan hatinya.

Wanita yang memiliki kepercayaan diri setinggi gunung Himalaya itu, merasakan hancur sehancurnya ketika cinta yang ditawarkannya untuk Sebastian ditolak dengan sangat kasar.

"Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bismillah
kok GK di lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status