Share

Masa Lalu

"Abra!" Caca langsung menanggapi pelukan yang kuberikan. Sepertinya dia mengusap wajah di bagian dada jasku sampai enggak sadar riasannya berantakan. Kentara dominasi kelabu menodai sepanjang bagian kiri.

Hufh ..., kayaknya harus buang jas lagi. Napasku sampai perlu diembuskan melalui mulut sebelum mengambil inisiatif mengusap belakang kepalanya sampai isakan yang terdengar benar-benar reda.

"Randy, Bra." Caca menyebutkan nama penghuni brankar yang baru ditarik ke dalam ruang tindakan.

"Iya. Aku tahu." Ya, keadaannya enggak termasuk dalam daftar mengenaskan kalau dilihat secara kasat mata. Kudorong bahu Caca menjauhi jasku. "Kayaknya kamu perlu cuci muka deh, Ca."

"Luntur, ya?" Gadis dari pemilik salah satu perusahaan konstruksi raksasa yang sebenarnya bersaing dengan Ayah itu lebih memilih mengambil cermin dari tas tangan yang dibawanya daripada mengasihani jasku. "Ya Tuhan! Kacaunya! Punya sabun cuci muka, Bra? Atau pembersih riasan?"

Selalu. Para wanita sepertinya memang punya hal-h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status