Share

Bab 14

"Tuan, ini teh yang anda minta." ucap Ratih meletakkan segelas teh hangat dimeja Arjuna.

Arjuna mengangguk lalu menyesap tehnya. Teh buatan Ratih memang selalu nikmat. Entah mengapa, apapun hasil buatan tangan Ratih selalu enak dan pas di lidahnya.

Kening Arjuna mengkerut kala menatap Ratih dan Reno belum beranjak, masih saja berdiri dihadapannya. "Kenapa kalian masih berdiri disitu?"

"Maaf Tuan. Kami kawatir dengan keadaan Tuan. Kami perhatikan Tuan sedang tidak baik-baik saja. Apa Tuan sakit?" tanya Reno sopan. Sedangkan Ratih mengangguk, membenarkan ucapan Reno.

"Iya, dan kalian berdualah penyebabnya." batin Arjuna kesal.

"Tidak, aku hanya sedikit pusing saja. Kembalilah ke ruanganmu, dan selesaikan pekerjaanmu." ucap Arjuna datar.

"Baik Tuan. Saya permisi." sambung Reno melangkah keluar.

Setelah kepergian Reno, Ratih memberanikan diri untuk bertanya. "Tuan, disini apa yang harus saya kerjakan?"

Ucapan Ratih refleks membuat Arjuna mendongak. Ia sendiri bingung har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status