Share

delapan puluh lima

"Mau kemana kamu Kinan? Duduk di sini," titah seseorang. Mendengar seseorang menyebut namanya wanita itu menghentikan langkahnya. Jantungnya berdetak lebih cepat, ketika menyadari siapa pemilik suara berat itu. Wanita itu menutup mata untuk mengurangi debaran di dalam dada karena takut.

"Om, sudah lama?" tanya Iyan yang baru masuk. Abangnya Vina itu mendekat lalu mengulurkan tangannya.

"Lumayan, dari mana kamu, Yan?" balas Ayahnya Kinan sambil menyambut uluran Iyan.

"Dari rumah calon istri," sahut Iyan tanpa ragu. Lelaki itu ingin menegaskan jika dirinya sudah ada yang memiliki. Ayahnya Kinan mengangguk.

"Kinan, duduklah di sini," titah kelaki berbadan agak berisi itu. Kinan menurut, perlahan dia melangkah ke sofa di mana ibunya duduk. Tanpa diminta, Miranti mengeser bokongnya, memberikan sedikit ruang untuk putrinya.

"Sekarang katakan semuanya, sejujur-jujurnya. Siapa ayah anak yang kadung itu?" Suami Miranti itu bertanya dengan suara tertahan, terlihat jelas kalau dia sedang menaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status