Share

Pasien dibawa ke ruang UGD.

"Bryan," ucap Bram.

Ia menaruh kotak perhiasan di atas meja, melangkah menghampiri Bryan yang berdiri di bibir pintu dengan posisi kedua tangan terlipat di dada.

"Ayo masuk," ajak Bram yang langsung diikuti Bryan.

"Apa ada hal penting yang ingin kamu bicarakan?" Bram bertanya setelah mereka duduk di sofa.

"Iya Pah," jawab Bryan dengan santai.

"Apa itu? Katakan saja," desak Bram dengan wajah tersenyum ke arah bayi mungilnya.

"Aku ingin Papah membagi harta warisan."

"Duk...." Jantung Bram berdegup kencang mendengar permintaan putranya.

Kepalanya refleks menegak, ditatapnya Bryan dengan tatapan bingung. Apa yang terjadi dengan putranya? Kenapa dia tiba-tiba meminta harta warisan? Padahal sebelumnya anak tampan itu hanya meminta agar ia dan Ibunya tetap bersama dan tinggal di rumah itu.

"Membagi harta warisan?" tanya Bram untuk memperjelas.

"Iya," jawab singkat Bryan.

"Kenapa terburu-buru seperti ini?" Bram kembali bertanya.

"Karena Papah sudah memiliki anak dari wanita lain," jawabnya de
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Murti Widy
makanya jgn serumah pindah aja gk bakalan bisa tenang tinggal serumah
goodnovel comment avatar
Isabella
pingin jitak Tania
goodnovel comment avatar
Desak Kayan Puspasari
Bryan butuh darah , dan golongan darahnya tidak sama dengan Tania dan Bram.....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status