Share

Aduh, saya sedikit ragu Nyonya.

Setibanya di rumah sakit, Amel bergegas menuju resepsionis untuk menanyakan ruangan Dokter yang menangani Bryan.

"Terima kasih Mbak," ucap Amel yang langsung bangkit dari kursi, melangkah menuju ruangan Dokter.

"Tok....tok....tok..."

"Masuk." Terdengar suara dari dalam.

Amel membuka pintu, "Selamat malam Dokter," ucapnya sambil menjulurkan kepala dari balik pintu.

"Silahkan duduk Nona." Pria berjubah putih itu mempersilahkan Amel untuk duduk di kursi tamu.

"Terima kasih Dokter," sambil menjatuhkan bokongnya, "Maaf sudah mengganggu waktunya," lanjutnya.

"Oh tidak apa-apa," sahut Dokter sambil tersenyum ramah.

"Dok, saya ingin mendonorkan darah untuk pasien yang bernama Bryan." Amel langsung bicara pada intinya, padahal Dokter belum bertanya maksudnya datang ke sana.

"Benarkah, Nona ingin mendonorkan darah?" Dokter bertanya untuk memperjelas.

Wajahnya terlihat ceria dan tersenyum, karena sampai saat ini mereka belum menemukan darah untuk Bryan.

"Iya Dokter," jawab Amel sembari menganggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
wng bukan anak kandungx aja dituruti minta wariisan
goodnovel comment avatar
JS Lineris
buat cerita tapi lagi salah .rahim diangkat tapi masih boleh pregnant..
goodnovel comment avatar
Devi24088589
bli koin 400 katanya bonus 400 kok sekarang sdh hbis gk bs buka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status