Share

Kematian Dini

"Ternyata Dini belum juga lahiran. Lama bila harus menunggu dia, bisa-bisa Mbah Rondo ngamuk," Gumam Atika.

"Kalau begini lebih baik kita ajukan rujukan saja. Bahaya kalau nunggu lebih lama lagi," Ucap bidan muda, cantik itu.

"Nggak, saya nggak mau operasi. Saya takut," Pekik Dini.

"Gimana ini Mbah?" Tanya Bidan muda itu. Ia binggung, sedangkan pembukaan terus masih buka 5.

"Lebih baik kamu operasi saja nduk. Semua demi kebaikan anakmu." Bujuk Mbah Karsem.

"Kok jadi Mbah, yang ngatur! kan, yang lahiran saya," Bentak Dini. Sembari menahan sakit.

"Gimana apa Dini sudah lahiran," Wanita paruh baya, yang gayanya elit datang menghampiri mereka. Siapa lagi kalau bukan Mamanya Dini, dan Yuni.

"Ini buk! Dininya nggak mau dioperasi. Sedangkan pembukaan masih terus 5. Tapi dia nggak sanggup menahan sakit. Kamu jadi binggung, kalau dia teriak-teriak terus." Jelas bidan muda, yang bernama Ranti itu.

"Ma! Dini nggak mau operasi Ma. Dini takut," Ucap Dini. Sembari menahan Isak tanggis nya.

"Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status