Share

Menjadi Idaman Wanita

"Mas. Aku minta maaf ya," Ucap Atika, saat Diwan dan Mail pulang dari Masjid.

"Untuk apa?"

"Untuk yang tadi. Mail kamu tidur y, sudah malam," Ucap Atika.

"Aku nggak apa-apa kok. Mungkin kamu masih terauma ya," Jawab Diwan. Ia menjatuhkan tubuhnya kesofa.

Atika hanya menunduk, sebetulnya buka. Terauma. Melainkan ada sesuatu, yang aneh dan mengerikan saat ia dekat dengan Diwan.

"Maaf kan aku Mas." Lirih Atika lagi.

"Aku akan ajari kamu, agar kamu terbiasa. Aku ini laki-laki normal, dan aku ingin memilikimu seutuhnya." Jawab Diwan. Nadanya terlalu datar saat itu.

"Aku janji Mas. Pelan-pelan akan belajar." Ucap Atika lagi.

"Oh, ya. Tadi aku lihat Yuni, dan Sandi. Mereka tampak kompak banget, dan kelihatan habis pulang dari sesuatu tempat." Ucap Diwan.

"Yuni, dan Sandi? bukanya Sandi sudah pergi kekota Mas?" Atika binggung.

"Ntah, lah! Ada hubungan apa mereka. Mungkin ada hal penting, yang ingin mereka selesaikan."

Atika tampak termenung, seperti sedang memikirkan sesuatu. "Ada apa Sandi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status