Share

Terpisah Dari Badan

"Kamu kalau bicara nggak usah ngasal. Aku nggak pernah seperti itu! Lebih baik kamu pergi, dan jangan lagi kembali." Bentak Atika. Nada suaranya terdengar jelas, ditelinga Rasti, dan karyawan lainya.

"Baiklah! aku pergi, tapi aku belum puas kalau kamu tidak mendapatkan pembalasan setimpal." Lirih Daut.

Tampaknya Daut sudah benar-banar yakin, dengan tuduhanya.

"Ternyata Bu, Atika persugihan?" Ketus Rasti. Yang lain tidak begitu mendengarkan perdebatan Atika, dan Daut. Namun Rasti malah menguping jelas.

"Nggak usah Fitna, kamu. Kamu mau dipecat, akibat fitnah?" Ucap Dewi.

"Bukan fitnah! tapi aku sendiri mendengar ucapan mantan suami bu, Atika." Ucap Rasti lagi.

"Mending lanjut kerja, daripada mengurusin hidup orang," Lirih Dewi. Ia tidak begitu menggubris ucapan Rasti barusan.

Sementara Diwan masih berdiri terbengong, dibalik pohon. Ia ingin melangkah pulang namun ragu, akhirnya ia memutuskan pergi kemasjid saja.

"Aku tidak begitu jelas mendengar obrolan mereka. Apa, yang sedang mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status