Share

Hambar

Sejak pengakuan Hartono di rumah sakit dua bulan lalu, ada yang berbeda dalam hubungan kami secara emosional. Aku yang tadinya selalu risih bahkan untuk sekedar bicara dengannya kini mulai bisa memahami jalan pikiran suami.

Seperti pagi ini, kala aku bersiap untuk menghadiri sidang terakhir perihal gugatan hak asuh yang kulayangkan pada mantan suami, Hartono duduk bersamaku di kamar ini.

Aku menatap tampilan diriku dalam balutan rok sepan krem dan kemeja putih dengan leher beranda. Kupulaskan kembali gincu fuchsia di bibir yang kelewat nude. Aku tak mau terlihat pucat di depan Roy hari ini.

"Selesai persidangan langsung pulang ke rumah, kalau mau ke tempat lain harus mengabariku lebih dulu." Suara maskulin yang empuk itu menyapa telingaku.

"Tentu saja." Aku menyahut seraya berbalik menatapnya.

Tidak seperti tampilannya yang selalu santai, hari ini dia terlihat formal dan kelimis salam setelan tiga potong warna gelap, membuat keseluruh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status