Share

Penyekapan

"Kau kenapa akhir-akhir ini?"

"Hah?" Sontak aku kaget bukan buatan sampai eyeliner yang sedang kuukir di mata jadi meluber kemana-mana. "Maksudmu?" Aku kembali bertanya pada suami yang entah sejak kapan sudah berdiri di ambang pintu.

"Apa perlu kuulang lagi?" ucapnya penuh penekanan.

Roman mukanya yang tegas mau tak mau membuatku jadi berpikir ulang tentang segala tindakanku belakangan ini, lebih tepatnya setelah bertemu Alex kemarin.

Putraku memang tidak tinggal dengan kami -- sesuai kesepakatan di awal -- tapi bersama adikku Shania. Untungnya iparku tak keberatan. Selama hidup dengan keluarga mereka, atas persetujuanku Shania membawa Alex ke psikolog anak. Dari hasil pemeriksaan dokter, Alex punya trauma berat.

Masih dari cerita Shania, anakku kerap terbangun di tengah malam sambil mengigau kadang cuma terisak-isak. Semua ini membuat otakku yang biasanya berpikir logis jadi berantakan. Puncaknya ketika kami sedang di Dark Room, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status