Share

BAB 51 Takdir dan Perpisahan yang Terselubung Cinta

Hening melingkupi ruangan, hanya suara gemuruh getaran mesin pendingin yang terdengar redup. Venina berdiri di hadapan Rio dengan pandangan yang berkaca-kaca, bibirnya bergetar  menahan gelombang emosi yang menghantamnya. 

"A-aku hamil, Rio," kata Venina dengan suara bergetar, menggigit bibir bawahnya untuk menahan tangis yang sudah menggenang di sudut matanya. Kalimat itu terasa seperti bom waktu yang akhirnya meledak, mengguncang perasaannya seketika.

Rio, seperti biasa, tetap tenang dan penuh pengertian. Wajahnya tidak menunjukkan kemarahan, hanya kesedihan mendalam yang melumuri matanya. Dia menahan napas sejenak, mencerna informasi yang baru saja disampaikan oleh wanita yang dicintainya.

"Kenapa tidak mengatakannya lebih awal, Nina?" tanya Rio dengan lembut sambil menatap wajah Venina dengan penuh per

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status