Share

BAB 55 Sikap Manja

Venina duduk sendirian di dalam kamar, meratapi sikapnya yang berlebihan pada Erlangga malam sebelumnya. 

"Saya terima kalau kamu masih marah, Nina. Tapi mau sampai kapan kamu terus menyalahkan keadaan?"

Kata-kata yang diucapkan pria itu sebelum pergi masih menggema di telinganya, memantik rasa sesal yang mendalam. Wajah Erlangga, yang terlihat tegang dan terbebani oleh emosi, terbayang jelas dalam benaknya, memunculkan kekhawatiran yang membelenggu hatinya.

Erlangga pergi dalam keadaan emosi, dan Venina merasa kecemasan merayap di dalam dirinya. Setiap detik terasa seperti seabad saat dia menunggu panggilannya dijawab. Namun, pria itu tak kunjung pulang, menyisakan kekosongan yang membuat hatinya semakin gelisah.

"Lindungi dia, Tuhan," gumam Venina dengan tulus, ha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status