Share

Bab 18

PART 18

"Mas, aku lihat mereka dulu, ya! Takut ada apa-apa," pamitku. Seraya ingin beranjak. Tapi, Mas Firman menarik tanganku cepat.

"Jangan biarkan saja! Mereka sudah tua ini. Mereka pasti bisa mikir mana yang baik dan buruk," ucap Mas Firman.

Seketika aku mengangguk pelan. Ikut duduk di sebelahnya lagi. Tak berani membantah juga. Demi kebaikan rumah tanggaku sendiri.

Suara lantang masih terus terdengar di telinga. Ya Allah ... pasti Mak Giyem dengar, dan akan menjadi gosip yang hangat, di desa ini.

"Aku nggak mau hidup kere denganmu! Apalagi kalau sampai serumah dengan orang tuamu yang sok bijak itu. Dan aku juga nggak mau ngontrak. Malu-maluin! Aku ini menikah dengan tujuan ingin hidup enak. Nggak susah kayak gini!" sungut Mbak Niken, masih terdengar sampai rumahku. Karena rumah kami memang berjejeran.

Aku melihat eksrpesi suamiku. Wajahnya nampak memerah. Entahlah, mungkin dia murka.

Murka? Bisa jadi, karena ucapan Mbak Niken memang sangat amat ngeselin. Membuat sesak dada, jik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status