Share

Bab 19

Part 19

Saking takutnya, Zaki malam ini tidur dirumahku, sekamar dengan Dika. Entah sudah berapa kali, Mbak Niken atau Mas Andra bergantian datang, menjemput anak semata wayang mereka.

Tapi, tiap kali di jemput, Zaki memelukku atau memeluk Oomnya. Dia nampaknya takut kena pukul lagi jika pulang.

Yah, walau Mbak Niken atau Mas Andra, jemput Zaki dengan raut wajah yang tak mengenakan. Tapi, tetap saja aku tak tega dengan Zaki. Dia hanya anak kecil, yang tak tahu apa-apa.

Akhirnya, mungkin mereka lelah. Tak datang lagi sampai pagi.

Astaga ... anaknya sendiri aja enggan, apalagi orang lain?

Selepas subuh, seperti biasa, aku buatkan minuman hangat untuk semuanya. Pagi ini nambah satu gelas. Ada Zaki diantara kami.

Mas Firman sedang memanasi motornya. Rutinitas di pagi hari. Semoga hari ini suasana tenang. Tak ada kegaduhan, karena panas hati dan pikiran.

Apalagi, aku banyak diamnya saat adu mulut. Menjawab kalau mereka sudah melampui batas. Karena aku percaya dengan Mas Firman. Dia past
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status