Share

46. Selamat Jalan, Sob

Di kamar indekosku bersama almarhum Fajrin, kembali aku tergugu. Kuamati semua barang-barang milik Fajrin di kamar kami. Aku masih tak percaya kalau saat ini Fajrin telah tiada. Laki-laki sholeh, yang banyak mengajarkan kebaikan padaku. Dia pergi, hilang, dan tak akan pernah kembali.

Kuraih secarik kertas berisi pesan terakhir yang Fajrin tuliskan untukku dini hari tadi. Seakan terbaca lelah dan sakitmu lewat goresan tangan yang sangat terburu-buru ini. Aku tahu, Sobat, ragamu mungkin tak sekuat dulu. Setelah malam itu kita menggigil bersama dalam hujan, kau hanya sempat tertidur beberapa saat karena kembali bangun untuk menemaniku mengurus murid-muridku di Bintaro. Setelah itu kau pun tak lagi bisa lelap tidur, karena kabar tentang ibumu membawa engkau pada takdirmu.

Kenapa tak ajak aku, Sob. Kenapa kau tak bawaku serta. Setidaknya, salah satu dari kita bisa menjadi saksi kepergian sahabatnya.

            Kuusap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status