Share

Beri Dia Hukuman

"Kamu pikir itu baju apa kalau bukan baju pengantin?" Bima sedikit kesal karena Santi masih saja bertanya padahal sudah jelas ada di depan matanya.

"Aku benar-benar masih merasa seperti mimpi. Tapi kalau memang ini mimpi, jangan bangunin aku ya, Pak! Kalau mau bangunin nanti aja sekalian pas aku udah mau mati.”

"Hussshhh!! Kamu ini ngomong apa sih?! Siapa yang bakal mati? Kamu bahkan belum menjadi ratu di hidupku. Itu artinya kamu belum boleh mati, paham?" Bima menatap tajam ke arah Santi yang kini malah berkaca-kaca.

"Pak … emangnya Bapak nggak bisa apa, merayu wanita dengan bahasa yang bagus? Aku sampai bingung mau terharu atau kesal mendengar ucapan Bapak tadi," keluh Santi malah merengek seperti anak kecamatan.

Bima menggaruk-garuk kepalanya, bingung. Dia sama sekali tidak berpikir bahwa sedang merayu gadisnya.

"Siapa yang merayu? Aku hanya mengatakan apa yang ada di pikiranku, bukan merayu kamu Lagian buat apa aku merayu kamu yang jelas-jelas akan menjadi istriku nanti?"

"Bukann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status