Share

Pasrah

"Kenapa wajah kalian tampak tegang gitu, sih?" tanya Bima heran.

"Mana ada!!" Santi langsung mengelak.

"Kelihatan, San!" sahut Aldo yang sedari tadi diam. Santi dan orang tuanya saling berpandangan kemudian tersenyum tipis.

"Coba kamu katakan yang ada di pikiran kamu lagi, San. Siapa tau akan jadi kenyataan kayak tadi," kata Bima.

Santi memandang bapak ibunya lagi sambil menelan saliva bersusah payah. Mana mungkin dia mengatakan apa yang dia takutkan? Lebih baik Bima ambil nyawanya saja dari pada harus menanggung hutang begitu banyak. Dan lagi keluarganya pasti memilih hal sama.

"Aku pikir bapak bakal jadikan aku simpanan!" Akhirnya Santi menjawab asal, yang penting tidak terlalu beresiko.

Setidaknya akan lebih mudah menjadi simpanan daripada menanggung hutang. Namun rupanya hal tersebut malah membuat Bima berbalik tegang.

"Dasar gadis bodoh. Bisa-bisanya mengatakan hal tersebut di depan orang tuanya? Apa dia nggak mikirin kehormatanku di mata keluarganya?" Bima mengumpat dalam hati.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status