Share

Bab 145

Sore harinya Nia dan Asih pun kembali ke rumah setelah menitipkan kue buatan mereka pada warung-warung kecil.

Sementara sisanya di jual sendiri, dengan cara menawarkan pada orang-orang yang ditemuinya.

Hingga akhirnya kue buatan mereka hanya tersisa beberapa saja.

"Kalian sudah pulang?" Farah pun tersenyum melihat Asih dan Nia.

"Udah Bu."

Nia dan Asih pun berjalan ke arah teras dan melihat Zaki yang sedang meminum susu di pelukan Farah.

"Zaki, udah bisa beli susu. Soalnya hari ini Ibu dan Tante Asih udah dapet duit," kata Nia yang berbicara pada anaknya.

"Ya sudah, sebaiknya kalian istirahat dulu. Sepertinya kalian sangat kelelahan sekali."

"Asih masuk dulu ya, Bu," sambil melewati Farah, Asih masih sempat menoel pipi gembul Zaki.

Semetara Farah tersenyum melihat wajah Asih dan Nia yang tampak penuh dengan semangat.

"Kalau lapar makan saja, Ibu sudah masak."

"Iya Bu," jawab Asih dari dalam rumah.

Hingga akhirnya Nia pun masuk ke dalam kamar mandi dan memandikan tubuhnya, setelah seles
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Tiah Sutiah
wah si baby menghukum bapak nya yg mual2 ......
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
hahahaaa yg ngidam Dion rasain loh emang enak orang hamil itu mual muntah2 terus dn lemes ..
goodnovel comment avatar
Fosa Aprilia Rafan
Wahhh....tambah semangat baca, Krn sy sndiri jga penjual kue & tart..., & cerita ini mengingatkan sy akan perjuangan sy dulu hingga saat ini...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status