Share

40 —Menunggangi Kuda Bersama Presiden

“Kamu baik-baik saja, kan?” Jicko melontarkan pertanyaan.

Dia mengemudi mobil, Ameera duduk di sebelahnya. Mereka telah berada di jalan tol dalam kota, hendak menuju ke pusat pacu kuda Sinar Mas. Sesekali pria ini melirik sang istri.

“Iya.”

“Yang semalam, aku harap kamu juga menikmatinya. Bukan hanya aku.”

“Bisa jangan bahas itu lagi?"

“Kenapa?” Jicko melirik sang istri lagi.

“Aku ..., tidak biasa mengingat sesuatu yang sudah terjadi. Aku malu mengingatnya.”

Jicko mendengus tertawa, “Untuk apa malu? Kita melakukannya karena kita sepasang suami-istri. Orang yang saling memuaskan diri tanpa ikatan apapun, anggaplah dua sejoli yang pacaran. Mereka melakukan hubungan badan pun tidak malu. Mereka menganggap itu biasa saja. Lalu bagaimana dengan kita?”

“Itu beda konteksnya.”

Jicko menyanggah ucapan Ameera barusan, “Bagiku tidak ada bedanya. Sama saja. Pada intinya, aku bertanya tentang keadaan kamu. Bukan ingin membahas prihal semalam.”

Jicko sekali lagi melirik perempuan itu. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status