Share

214. Kesepian

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam, tapi kantuk tak kunjung menyerang. Setiap kali Jingga berusaha memejamkan mata, imajinasinya berkeliaran, terbayang di benaknya bagaimana pria yang ia cintai menyentuh wanita lain dengan panas. Membuat hati Jingga terasa semakin terbakar, amarah membuat jantungnya berdetak cepat.

Jingga berusaha meyakinkan dirinya, bahwa hal itu terjadi di masa lalu sebelum ia dan Davin menjadi pasangan suami istri yang ‘sesungguhnya’. Namun, tetap saja Jingga sulit mengendalikan perasaan cemburu itu.

Saat Jingga duduk memeluk lutut sambil bersandar pada headboard ranjang, tiba-tiba terdengar pintu kamar putranya itu diketuk dari luar.

Awalnya Jingga tidak ingin menghiraukan. Ia sudah bisa menebak bahwa orang di luar sana pastilah Davin.

Namun, karena Jingga tidak ingin suara ketukan pintu yang tak berhenti itu membangunkan Oliver, alhasil ia membuka pintu dengan terpaksa.

Dugaannya tidak meleset. Terlihat Davin berdiri di depan pintu dengan rambut a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nia
Sini Dave aku temenin wkwkwkwkkw......
goodnovel comment avatar
Valenka Lamsiam
kasian.... wkwkwk modusnya pak CEO gak mempan. siap² besok pagi kamu jadi panda
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status