Share

215. Korban Davin

Meski hanya tidur sekitar dua jam tadi malam, tapi hal itu tidak mengurangi ketampanan Davin pagi ini. Hanya saja ekspresinya tampak tegang dan suram. Vincent segera menyadari bahwa suasana hati bosnya itu pasti sedang buruk.

Gawat!

Davin memasuki ruang rapat dan melemparkan pandangannya ke meja. Matanya langsung tertuju pada tumpukan laporan yang dicetak di kertas putih. Ia mengembuskan napas kasar.

"Siapa yang mencetak laporan ini?" tanya Davin dengan suara dingin dan tatapan tajam.

Karyawan di ruang rapat saling bertukar pandang, merasa bingung dan cemas. Mia, sekretarisnya, segera berdiri dan menjawab dengan tenang.

"Saya, Pak. Apakah ada yang salah dengan laporan tersebut?"

"Apa kamu tidak melihat ada yang sangat salah di sini? Kenapa kertasnya putih, bukan biru seperti biasanya?" Suara Davin setengah membentak, membuat Mia terkejut sekaligus bingung.

Mia lantas mencoba menjelaskan dengan hati-hati. "Maaf, Pak. Kami kehabisan kertas biru, jadi kami menggunakan kertas putih untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Murnawati
astaga Davin smpe segitunya wkwkwkwk..
goodnovel comment avatar
Risnawati Sitorus
astaga semua salah
goodnovel comment avatar
Nia
Vincent buruan deh kamu telp Pawangnya Davin. Biar si Singa ga misuh2 lagi.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status