Share

34. Pelukan dan Salah Paham

“Aku merindukanmu.”

Jingga tertegun.

Davin mengeratkan pelukannya, membuat Jingga merasa sedikit sesak. Pelukan itu terasa hangat. Telinga kanan Jingga bahkan bisa mendengar detak jantung Davin yang cepat.

Jingga mengepalkan kedua telapak tangannya di sisi tubuh. Rasanya ini tidak benar-benar nyata. Pelukan Davin, ungkapan kerinduan Davin, semuanya terasa begitu membingungkan bagi Jingga.

“Ada apa, Dave?” Jingga mendongak, menatap mata Davin yang teduh yang tengah memandanginya. Bahkan, Jingga tidak lagi melihat tatapan jijik dan dingin yang biasa Davin layangkan padanya. “Ada sesuatu yang mengganggu pikiran kamu?”

“Iya. Ada,” gumam Davin.

“Boleh aku tahu apa itu?”

Davin diam sejenak, menghela napas panjang tanpa melepaskan kedua tangannya yang melingkari punggung Jingga.

“Aku merindukanmu,” ulang Davin, “itu yang sanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Ririn Satkwantono
huhuhuhuhuhuhu
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
jangan menyerah Davin, tunjukkan pada jingga bahwa kamu benar" berubah
goodnovel comment avatar
Shafi27
Menunggu bab berikutnya. Semoga kak ocha sehat2 dan banyak up hari ini hehe......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status