Share

Bab 47 - Cinta Buta

Kirana dan Dina saling berpandangan. Mereka ketahuan sedang ngobrol santai di waktu kerja. Dina baru mendongak saat menyadari kalau cctv ada di mana-mana. Ia spontan menutup wajah dengan satu tangan.

“Mampus,” lirihnya.

“Maaf, Pak Dzaka yang terhormat. Kita lagi ada anu ... e ... itu.” Kirana tak tahu harus beralasan apa. Kini, ia hanya mampu menggigit bibir.

Sepersekian detik, layar ponselnya kembali menyala, terlihat Dzaka yang ingin melakukan panggilan video dengannya. Kirana menerima dan menghadapkan ponsel ke wajahnya.

“Bunda udah pulang, Mas?” tanya Kirana basa-basi. Ia tahu tadi Dzaka hanya bercanda, tetapi Dina malah kelihatan panik.

Ah, mungkin Dina lupa dengan siapa tadi berhadapan.

“Udah, kamu kenapa nggak ke ruangan tadi? Bukannya cuma pamit ke toilet?” tanya Dzaka dari balik layar.

“Emm ....”

“Aku tidak terima alasan, makan siang nanti wajib makan bareng. Oke?”

“Iya, deh, iya,” simpul Kirana yang menjadi akhir dari obrolan virtual mereka.

Tiba-tiba saja, saat hendak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status