Share

Bab 22. Deretan Kegiatan bersama

"Maaf, Tuan. Saya tidak sengaja mengerem karena ada orang menyebrang tiba-tiba," jelas Aron tergugup.

Arsen hanya mengangguk, keduanya merasa sangat canggung. Malu! Airina menahan malu karena pipinya merona merah.

CIT

Mobil itu berhenti tepat di depan kawasan apartemen, Airina yang keluar dari mobil. Secara tiba-tiba digendong Arsen untuk masuk.

"Arsen!" teriaknya, "Apa maksudmu seperti ini? Aku bisa berjalan sendiri untuk masuk!"

Airina memukul tubuh Arsen secara keras, meski lelaki itu meringis Airina tidak peduli dan terus melakukannya.

"Selamat datang kembali, Airina!" ucapnya.

"Turunkan aku!" teriak Airina.

Arsen akhirnya menurunkan tubuh Airina tepat di sofa ruang tamu. Lengan Airina yang masih melingkar di leher Arsen, membuat keduanya secara sengaja saling menindih.

Mata Airina bergulir ke sekeliling ruangan, tubuhnya merasa sangat berat.

"Airina, dengarkan aku," bisik Arsen lirih.

Lelaki yang merasa sesuatu pada tubuhnya menegang mulai hilang kendali. Ia mencium wan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status