Share

Bab 23. Ciuman di depan orang tua?

"Maksudmu?" tanya Airina terhenyak.

"Ah, sudah lupakan saja," tukas Arsen.

Sepasang kekasih itu menyelesaikan makan dengan hening. Setelah selesai keduanya pergi bekerja, sepanjang perjalanan Airina memilih diam.

"Selamat bekerja kembali, Airina. Hari ini Aiden akan berjaga di butik, oh ya satu lagi jangan lupa nanti siang. Aku akan datang di jam makan siang, bersiaplah, Sayang."

Dengan ulasan senyum yang sangat manis, Arsen mengucapkan semua kalimat itu dengan sangat mudah.

"Apa, Sayang?" ulangnya dengan tanya.

"Lelaki itu sudah gila!" umpat Airina.

Aiden hanya mengikuti Airina masuk ke butik, lelaki bertubuh kekar itu membuat Airina merasa aneh.

"Nona, saya akan mengikuti perintah Anda," ucap Aiden pelan.

"Tiwi, kemarilah sebentar!" panggil Airina.

"Selamat datang kembali, Nona. Anda ke mana saja? Saya sa-"

Ucapan Tiwi terhenti, matanya menatap seseorang yang datang bersama Airina.

Airina yang menyadari tingkah Tiwi yang bertanya-tanya.

"Dia Aiden, bodyguard pribadiku.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status