Share

Bab 39. Melamar

"Itu masalah yang saat ini sedang aku cari jalan keluarnya." Dia mengeser tempat duduk. Dari miring menjadi lurus ke depan. Pandangannya lurus ke arah air mancur.

"Kenapa tidak mau dengan bapaknya?" Aku semakin berani bertanya lebih jauh setelah melihat Silvia nyaman ngobrol dengan ku.

"Karena aku sudah memiliki kekasih hati." Aku menatapnya. Tidak ada kebohongan dari sorot matanya kali ini. Deg! Hatiku mencelos mendengarnya.

"Ooh. Betapa bersyukurnya lelaki yang kamu cintai, ya. Mempunyai wanita yang setia seperti kamu." Dia hanya tersenyum dengan bibir terkatup. Kembali menyembunyikan rahasia.

"Di mana dia sekarang? Kenapa kalian tidak segera menikah. Bukankah kamu sangat paham bahwa tidak boleh pacaran. Kenapa malah pacaran?" Aku akan terus mengorek informasi sebisa mungkin.

"Sedang sibuk sehingga belum bisa menemui dan melamar aku. Kami tidak pacaran hanya …."

Aku menunggunya melanjutkan kalimatnya. Namun, dari hitungan seratus yang aku hitung mundur di dalam hati, Silvia tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status