Share

Melawan Rasa Kantuk

Kartika masih tenggelam dalam rasa terkejut dan tak percaya. Dia hendak memastikan kebenaran, dari apa yang Widura sampaikan. Namun, kembali terdengar suara ketukan di pintu.

Kali ini, Pramoedya masuk bersama dua pria bersetelan rapi. Kartika ingat betul, bahwa mereka merupakan orang-orang yang pernah menemui Suratman di lapas.

“Saya sudah menjelaskan semuanya pada keluarga Pak Suratman,” lapor Widura sambil berbisik.

“Baik, Pak. Terima kasih,” balas Pramoedya, yang kemudian memberi isyarat pada kedua pria tadi.

Salah seorang dari kedua pria itu mengambil foto Suratman. Sedangkan, seorang lagi mencatat sesuatu.

“Kenapa Anda memotret suami saya?” Kartika memberanikan diri bertanya.

“Untuk keperluan laporan pada pihak lapas dan kejaksaan,” jawab Pramoedya.

“Oh.” Kartika mengangguk pelan. Ada sesuatu yang ingin dia katakan. Namun, melihat pembawaan Pramoedya yang sangat berkharisma membuatnya sungkan.

“Jangan khawatir, Bu. Saya akan memberikan yang terbaik untuk suami Anda. Ini sebaga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status