Share

Membuka Isi Brankas

“Bisakah mendiktekan untukku, Sayang? Biar kucatat rangkaian angkanya." Pramoedya meminta kertas dan alat tulis kepada Widura.

"Iya." Laila mengangguk. Dia menunggu sesaat, hingga sang suami siap dengan kertas dan bolpoin di tangan. Setelah itu, barulah Laila menyebut satu per satu deretan angka, yang terukir pada kalungnya hingga selesai. Jumlahnya terdiri dari enam digit.

“Bagus. Aku akan mengambilnya sekarang juga, agar kita segera mengetahui apa isi di dalam brankas itu.” Pramoedya melipat kertas tadi, lalu memasukkannya ke saku celana. Dia membelai lembut pipi Laila, dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

“Kenapa harus terburu-buru, Mas? Ini sudah malam. Apa tidak sebaiknya besok saja?” saran Laila.

“Kurasa, makin cepat akan semakin baik. Bukan begitu, Pak Widura?” Pramoedya mengalihkan perhatian kepada Widura, yang berdiri tak jauh dari mereka. Pria paruh baya itu mengangguk setuju.

“Apa tidak sebaiknya Nyonya bersitirahat saja?" Widura beralih pada Laila. "Ingat pesan dokt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status