Share

Siap-Siap Jalan

Hellen baru keluar dari kamar mandi dan masih memakai bathrobe serta handuk yang melilit di kepalanya. Segar sekali jomlo satu ini. Terasa seperti terlahir kembali setelah hibernasi hampir dua belas jam.

"Ngapain, Kak?" tanyanya kepada Juwita yang terlihat sedang tekun di atas kasur. Dia mendatangi dan memosisikan diri duduk di samping sahabatnya.

"Benerin jaket kamu yang robek kemarin. Lagian, sok aja pakai jas putih dokter, tingkah masih kayak berandalan." Tangan Juwita sangat terampil dalam hal jahit menjahit. Pun dengan sulam menyulam. Jaket Hellen yang robek bagian tangan pun terlihat seperti batu lagi saat diperbaiki dirinya.

Juwita mengangkat tangannya, menengadah di depan muka Hellen. Jemarinya melambai. "Bayarannya." Telapak tangannya pun langsung ditepul keras.

"Ogah. Gue juga enggak minta lo buat perbaikin itu. Buat apa bayar!"

Juwita tertawa. "Mana tega gue narik lo bayar. Kasihan dompet miskin lo."

"Heh, sembarangan Anda ya!" Hellen tidak terima. Dia melepaskan handuk yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status