Share

Bab 13

Jangan Ajari Aku Kata Sabar (13)

"Aya, kamu benar-benar harus pulang kesana sekarang? Ibu masih kangen sama Cia."

Ibu memasukkan kotak-kotak berisi makanan kesukaan Cia ke dalam paper bag. Semalam, kami mengadakan acara makan bersama di rumah Ayah. Ayah, Ibu, Cia dan para ART termasuk Mbak Atik, ditambah tiga sahabatku plus suami Elena yang pendiam. Meski begitu, ternyata dia cocok berbaur dan ngobrol dengan Ayah. Aku bersyukur, suami Elena tidak melarang istrinya tetap bersahabat dengan kami, meski ada Angga sebagai satu-satunya lelaki.

"Iya, Bu. Aya masih betah disana, Cia juga."

"Hemm … apa bukan karena ada seseorang yang membuat kamu betah?"

Aku menoleh, mengeruhkan alis sambil menatap Ibu.

"Siapa?"

"Ya nggak tahu, seseorang mungkin."

Ibu masih berteka-teki, dan entah kenapa aku justru teringat pada Banyu. Aku teringat pada tawanya yang renyah, pada sorot matanya yang teduh tapi tegas, bahkan pada lengannya yang kokoh menggendong Cia waktu itu.

"Ibu pengen kamu cepat move on. Lel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status