Share

MENDUNG DI BUMI MEDANG

"Ada apa?" Tanya Jentra

Candrakanti hanya menatap air telaga yang biru dan pegunungan berkabut dihadapannya. Air matanya menetes perlahan. Jentra mendekatinya kemudian memeluknya dari belakang. Ia menempelkan bibirnya yang hangat ke punggung Candrakanti.

"Apakah ada yang menganggu pikiranmu?"Tanya Jentra

"Aku merasa berdosa kakang." Kata Candrakanti

"Mengapa? Karena kita tidak menikah seperti umumnya orang-orang itu? Kudengar dari Rukma bahkan Permaisuri Sri Kahulunan memberikan restu jika kita menikah."Jentra menghibur Candrakanti.

"Apa hanya itu yang kau dengar dari Rukma?"Tanya Candrakanti.

"Aku mendengar juga soal Raras Hayu yang dihukum mati. Apakah itu yang membuatmu sedih?"Tanya Jentra

Candrakanti seketika pecah tangisnya. Jentra sedikit terkejut. Ia kemudian menarik Candrakanti dalam pelukannya. Entah mengapa, kabut hari itu begitu pekat dan dingin hampir di seluruh dataran tinggi Kedu. Namun bagi Jentra kabut ini seakan memberinya firasat yang buruk mengenai masa depan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status