Share

POHON BERNYAWA

Rombongan Sasodara dan Jentra mulai mendaki lagi selepas tengah hari. Mereka mulai memasuki hutan yang gelap dengan pohon-pohon besar yang bahkan tidak dapat dipeluk sepuluh orang bergandengan. Sulur-sulurnya juga menjuntai ke bawah hingga menyentuh tanah.

"Hati-hati dengan ular besar! Mereka sering mnyergap dari atas." Wiku Sasodara mengingatkan anggota rombongannya.

Sungguh perjalanan yang sangat berat karena pendakian telah dimulai. Jalan yang cukup menanjak, berbatu atau berlumpur yang jika tidak hati-hati bisa membuat orang tergelincir. Candrakanti mengamati setiap pohon dan yang sulurnya bergerak ia waspadai, bisa jadi hembusan angin tetapi tidak jarang juga pergerakan seekor ular pohon sebesar-besar paha orang dewasa.

"Banyak sekali ular di tempat ini." Kata Candrakanti.

"Kau takut?" Ejek Sriti.

"Bukan takut, tapi geli saja melihatnya." Jawab Caandrakanti.

Belum lagi keduanya diam dengan percakapannya, tiba-tiba seekor ular besar sebatang kelapa meluncur dan hampir saja melil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status