Share

Part 36

"Kau mendengar semuanya?" Napasku bagai terengah saat bertanya. Dia masih melongo, kemudian mengangguk. Aku memejamkan mata.

Oh, shit!

Kekesalanku bertambah mana kala Anyelir menagih nomor ponsel yang dia minta. Merasa tidak sabaran ingin berurusan dengan si pria mata keranjang itu.

"Aku tidak punya," sahutku.

"Kalau begitu kau bisa berikan alamatnya?"

Oh, ya ampun. Andai aku punya alasan untuk tak memberi tahunya. Tak adakah orang-orang di sekitarku yang waras walau hanya sebentar saja?

*

Aku kembali pulang dengan berjalan kaki. Seperti biasa, kembali merasa seseorang sedang mengikuti. Aku menarik senyum di lengkungan bibir. Merasa tak ada yang perlu kutakutkan lagi.

Ren hanya mengantarku pulang saat sedang tak bersama Daryan. Dia pasti mengawasi dari kejauhan. Pasti itulah yang dia lakukan selama ini. Aku sengaja memperlambat langkah, berharap dia datang dan menghampiri.

Tapi sepertinya dia tak berniat melakukannya. Aku tetap jalan sendiri hingga sampai ke kamar. Aku kembali mengi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status