Share

Ren 42

Dengan malas aku bangkit untuk membuka pintu. Memberikan sesuatu, agar dia bisa tidur nyenyak malam ini. Mataku membelalak saat pintu telah kubuka. Ren berdiri dengan tatapan dingin di depan pintu.

Aku kembali menutup sekat pembatas itu agar tak lagi berurusan dengannya. Namun dengan cepat dia menahan dengan tangan besarnya. Pandangan kami seketika terpaku, lalu kemudian dia mendorong pintu hingga terbuka lebar.

Otomatis aku harus mundur ke belakang, atau keningku yang akan terbentur oleh benda berbahan kayu itu.

Dia masuk tanpa kupersilakan. Merapatkan pintu dan menguncinya. Sempat kulirik saat dia memasukkan kunci ke dalam saku celana. Selalu saja seperti itu caranya agar aku tak kemana-mana. Aku memutar bola mata, mulai terbiasa.

"Tak bisakah kau sekali saja tak membuatku merasa kesal?" Aku memasang tampang sinis.

Dia tak menjawab. Matanya berkeliling, menyisir tiap sudut ruangan di kamar ini. Berjalan pelan melewatiku menuju kasur dan duduk di sana. Mengeluarkan sebungkus rokok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status