Share

Ren 41

Daryan melajukan mobil ke jalan. Mengenakan masker untuk menutupi separuh wajahnya yang masih membengkak akibat perkelahian.

Usai sarapan di rumah tadi, kami langsung menuju ke tempat jualan. Tak ingin membuang-buang waktu kembali ke kamar kos, karena di rumah ayah masih tersisa beberapa pakaian.

Sesekali aku memandangi separuh wajah itu. Seperti ikut merasakan kesakitannya.

"Jangan melihatku terus," protesnya.

"Kau tak harus menyembunyikanya dariku, Yan. Kau masih terlihat tampan. Dan tentu saja terlihat lebih lelaki." Aku mulai merayu, menyenangkan hatinya.

"Jangan memancingku, Maya. Aku bisa saja memutar arah dan mencari hotel terdekat di sekitar sini."

"Hish!" Aku langsung menepuk pahanya. "Kenapa semua pria berpikiran mesum sepertimu. Bukan lelaki seperti itu yang kumaksud."

Terdengar suara tawa dari mulutnya, sembari meraih tanganku yang masih menempel di paha itu, kemudian membawanya dalam genggaman.

Aku tersenyum tipis, merasa sudah memantapkan hati.

Aku memilihnya.

*

Sampai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status