Share

Part 40

Dia semakin berani tuk mendekat, degub jantungku kian tak terkendali, hingga akhirnya aku memutuskan untuk berpaling. Kini wajah itu hanya bisa menyentuh indera pendengaranku.

"Kenapa?" Desah suaranya berbisik tepat di telingaku, bernada kecewa.

"Aku punya pacar." Jawabku dengan jujur.

Tarikan napas kasarnya terdengar jelas. Semakin memburu, seperti menahan sesuatu.

"Kalau begitu putuskan!" ucapnya tegas.

Aku kembali menoleh dan menantang mata tajam itu.

"Kau gila. Aku tak mungkin melakukannya."

"Aku tak mau menjadi yang ke dua. Apalagi hanya sebagai simpananmu. Hubungan kita harus jelas. Kau harus meninggalkannya."

"Jangan memaksa, Ren. Tidak semua bisa terjadi sesuai keingananmu. Aku juga tak mau mengkhianatinya."

"Kau yang terlalu memaksakan diri. Untuk apa kau bersamanya, kalau kenyataannya kau juga menyukaiku."

Mataku membesar mendengar ucapannya. Beginikah caranya mengungkapkan perasaan?

"Kau terlalu percaya diri, Ren. Aku bahkan tak yakin dengan perasaanku. Kau jangan mengada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status