Share

Part 38

"Jangan sampai menyentuh jaketmu!" Aku mengingatkan, melihat tubuhnya yang masih basah akibat siramanku tadi.

Dia berdecak, kemudian mengangkatnya tinggi ke atas kepala.

"Dimana kamarmu?" Dia melenggang begitu saja memasuki rumah.

"Itu milik ayahku."

"Dimana?"

Aku membukakan pintu kamar agar dia leluasa untuk masuk. Tak lama rintik hujan terdengar, Ren bergegas keluar untuk memasukkan kasur lainnya. Sedang aku berlari memasukkan kursi untuk menjemur tadi, dan juga menyeret meja kembali ke teras.

Air dari langit kini bagai tercurah. Ren berlari kecil menyorong motornya hingga ke teras agar tak basah.

"Kau tidak pulang?" tanyaku, yang kini berdiri di depan pintu.

"Kau tidak lihat di luar hujan?"

"Tapi kau sudah terlanjur basah."

"Kau ini memang tidak punya hati. Pernahkah aku mengusirmu saat kau datang? Bagaimana jika aku demam lagi. Kau akan kembali bertanggung jawab?"

Hish!

Aku memutar bola mata, tak menjawab. Lalu masuk ke dalam. Dia mengekor tanpa kupersilakan. Aku memasuki kamar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status