Share

Part 61

Aku menangis di kasur tipis di kamar sempit ini. Memeluk guling, membelakangi dia yang kini berbaring miring sambil memelukku.

"Kau menangis?" bisiknya lembut di telingaku.

Aku langsung membalikkan tubuh dan menghadapnya. Memeluknya dengan sekuat tenaga. Membenamkan diri dalam dada bidangnya dengan tangis yang semakin terisak.

"Hei, kenapa seperti ini?" Dia terdengar merasa bersalah, semakin mendekapku dalam pelukan.

Aku tak menjawab, masih larut dalam kesedihan.

Kurasakan kini tangannya membelai, dan merapikan rambut yang berserakan menutupi wajahku.

"Kau marah?" Suaranya lembut, merayu.

Aku mengusap air mata, lalu bangkit. Duduk, dan kembali membelakanginya. Masih menangis sambil memeluk lutut.

Dia ikut bergerak, kembali merangkul tubuhku dari belakang. Mendekatkan wajahnya ke telingaku.

"Aku sudah menepati janji untuk tak melakukan itu padamu. Kenapa malah menangis?"

Ya, hal itulah kini yang membuatku menangis. Begitu terharu, karena nyatanya masih ada pria seperti Ren yang ben
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status