Share

Part 65

"Kita harus segera pindah dari rumah ini!" ucap ayah tanpa rasa bersalah.

Aku baru saja sampai, saat Adit panik dan memintaku segera pulang.

"Ini rumah ibu. Kenapa ayah tega menjualnya?" ucapku berang.

"Ayah juga tidak bermaksud menjualnya. Nanti kalau ayah punya uang banyak, ayah belikan rumah yang lebih bagus dari ini."

Omong kosong!

Ayah masih saja berkhayal menjadi orang kaya dengan situs-situs judi online itu. Membuatnya mengorbankan segala yang ada di rumah ini. Termasuk sepeda motornya sendiri yang sekarang sudah menghilang entah kemana.

Tentu saja aku tak bisa tinggal diam.

Adikku yang lemah, tampak memucat. Memikirkan bagaimana nasib kami ke depannya tanpa rumah ini. Satu-satunya harta berharga yang harus kami lindungi.

"Katakan padanya kalau aku akan mencicil kembali hutang ayah. Dan ini untuk terakhir kalinya!" Aku berteriak dengan kesal.

"Sudahlah, jangan buang-buang uang. Kau tak akan sanggup membayarnya. Jumlahnya bisa sepuluh kali lipat dari hutang ayah yang lalu. Pak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status