Share

Ramadhan Pertama 1

“Ha ha ha, tertangkap kau juga akhirnya.” Tak susah bagi Nuwa menangkap Rizki sebab langkah anak itu tersendat karena sesak napas. Dengan membawa sebatang pedang dari kayu wanita Suku Mui itu melihat ketiga anak yang terlihat pasrah di depannya.

“Besok, aku tak mau melihat ada kumis di wajah kalian, masih kecil sudah seperti orang tua saja. Bahkan suamiku tak punya kumis satu helai pun.” Nuwa tersenyum sendirian.

Dirinya merasa senang bisa bersikap semena-mena pada anak-anak tak berdosa di depannya. Sengaja dia mengangkat pedang kayu dan tiga serangkai itu ketakutan. Sifat anak-anak Nuwa muncul lagi di tempat yang aman. Kalau di Xin Hua setiap hari hidupnya penuh dengan petualangan menyelamatkan diri.

“Sebelum dimulai, Rizki, aku akan mencoba mengobati penyakitmu dulu. Ditusuk jarum tidak akan sakit,” ucap Nuwa, dan wajah Rizki langsung pucat. “Silakan duduk di kursi bundar yang aku sediakan,” tunjuk sang guru. Anak Sultan hanya diam saja. “Bawa saudara kalian, kalau tidak …” Terak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status