Share

Ramadhan Pertama 2

Akhrinya Rizki terbatuk cukup kuat. Darah merah kental agak kehitaman ia muntahkan dengan rasa sakit luar biasa teramat sangat. Nuwa mencabut jarum-jarum itu dan memberikan air minum pada anak Sultan.

“Pahitnya.” Rizki menolak air itu.

“Telan atau kau mati!” ancam Nuwa, dan terpaksa dihabiskan juga.

“Air apa ini?” Rizki menelannya dengan terpaksa.

“Air comberan,” jawab Nuwa bohong, anak itu serasa ingin memutahkan isi perutnya.

“Kak, ada baiknya mungkin dibawa periksa ke rumah sakit sekali lagi untuk memastikan. Kalau masih ada sisa racunnya yang tertinggal, dia tidak bisa ikut latihan, aku takut dia tidak akan kuat.” Pesan Nuwa pada Maira. Mereka semua pulang ketika hari sudah siang.

Hari kesembilan, semuanya datang tanpa kekurangan satu pun. Rizki mengejar ketertinggalan selama tujuh hari lamanya. Terkadang drone terbang di atas langit ketika mereka semua latihan bersama. Fahmi merekam kegiatan anak-anak itu sebagai bukti keseriusan Nuwa dalam melatih anak didiknya.

Enam bula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status