Share

Balada Syawal 1

“Assalammualaikum, Umi,” ucap Bhani pada Nuwa di depan rumah Gu.

“Wa’alaikumussalam, sejak kapan aku kawin sama abimu, ha? Panggil seperti biasa saja,” jawab Nuwa.

Maira tertawa mendengar Nuwa bicara terlalu blak-blakan. Atas undangan—sedikit memaksa sebenarnya, Nuwa baru mau datang. Kalau tidak wanita yang kini sudah berusia 21 tahun itu akan memilih di dalam rumah saja atau berkuda jarak jauh.

Hari ini adalah hari pertama syawal di Negeri Syam pertama kali untuk Nuwa. Berhubung karena dia tidak memiliki saudara dan sangat terasing di tempat itu, tak tega Maira melihatnya sendirian saja.

“Sudahlah, dia hanya anak kecil, ayo, masuk, ibuku sudah menunggumu.” Maira menarik tangan Nuwa.

Wanita Suku Mui itu terkejut ketika ada yang menabrak bahunya. Orang itu tak lain adalah Dayyan. Musuh bebuyutannya dari dulu.

“Kau, kau masih hidup ternyata. Aku pikir kau sudah lama mati.” Sebelah tangan Nuwa naik ingin menghantam Dayyan. Namun, lagi-lagi tangan itu ditangkap oleh Maira. Hari perta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status