Share

Bab 14

"Lalu apa kau sudah sopan padaku Ri! Aku ini tamu, harusnya kau jamu, tapi malah kau pukuli pakai kayu. "

"Iya tamu, lebih tepatnya tamu yang tak diharapkan, lagian Mas Tio mau apa sih kesini? Bukannya Mas Tio pernah ngomong kalau tak sudi menginjakkan kaki di rumahku karena najis takut ketularan miskin? "

"Aku mau ambil sebagian sembako di rumahmu, aku dengar kau di kasih sembako sangat banyak, dan aku pikir kau tidak terlalu membutuhkan sembako sebanyak itu, jadi aku merasa sebagai abangmu aku juga berhak atas sembako-sembako yang kau dapatkan, " ucap Mas Tio tanpa beban, sedangkan aku dan Citra tak bisa menutup mulut kami yang menganga karena tidak habis pikir dan cukup terkejut dengan apa yang Mas Tio katakan.

"Dapat ilmu darimana wahai abangky yang terhormat, bukankah kau bilang tidak ada yang gratis di dunia ini, dan jika kita saudara maka itu hanya sebuah julukan, tapi tidak dengan uang dan barang, dalam hal uang dan barang tidak ada yang namanya saudara, begitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status