Share

Bab 46

"Tidak dong Sayang, tidak ada batasan umur untuk seseorang menuntut ilmu, dan ini Papa rasa wajib untuk kalian, karena kelak kalian lah yang meneruskan usaha Papa di kota x juga disini. "

"Gimana, Mas? " tanya Riri pada Anam.

"Kalau Mas terserah kalian saja. insyaallah Mas siap kapanpun jika memang dibutuhkan, dan kalau itu memang yang terbaik kenapa enggak? "

"Yaudah deh, Pa, biar Mas Anam aja dulu yang kuliah, nanti Riri menyusul."

"Lho, kenapa? Kenapa enggak sekalian bareng saja? "

"Iya, Dej, kalau kita berdua masuk bareng kan kita bisa lulusnya juga bareng, "

"Karena, emm, karena aku pasti bakalan repot, Mas. "

"Repot? Soal Zahra? Kan Zahra udah da Mama dan Bi Tina sekarang yang mengurus Zahra, jadi kamu sama Anam bisa fokus untuk belajar dan menjalani perusahaan ini. "

"Ih Papa, bukan itu. "

"Lalu? "

"Aku gak bisa karena sekarang aku Hamil, Mas, Pa," ucap Riri dengan mata berbinar.

"Kamu? Hamil? Kamu serius, Dek? " tanya Anam masih dengan keterkejutannya.

"Iya, Mas, aku hamil,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status