Share

Part 109–Sia-sia

Harapan untuk kembali rujuk bersamanya memang ada, tapi sepertinya sia-sia. Aku hanya menanti sesuatu yang tak mungkin terjadi. Tak ada sinyal menuju ke sana.

Dua hari ini sengaja kugunakan untuk mendekatinya. Dengan menekan rasa malu, aku selalu datang ke sana. Membiarkan Hafsha mengenal sang papa dan mencoba mengajaknya bicara walau Mas William tak pernah merespon. Mama dan Papa pun beberapa kali datang ke sini untuk menemui sang cucu, tapi keduanya tak bercerita apa pun tentang perkembangan Mas William.

Memang kisah cinta kami harus berakhir sampai di sini. Percuma aku berharap dan berjuang kalau nahkodanya sendiri sudah menyerah.

"Semua sudah dibereskan, Al?" tanyaku pada Alia yang sedang mengemas oleh-oleh untuk orangtuanya.

"Sudah, Mbak. Apa ada yang mau dibeli lagi untuk di sana?"

Aku menggeleng. "Mbak sudah pesan tiket online dari dua hari yang lalu. Sore ini kita berangkat."

"Mbak ... yakin enggak mau mengulur waktu? Siapa tahu suami mbak—"

"Ssstt," potongku seraya menempelka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wahyu Wijayati
kok lusinya dpt cobaan trs ya ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status