Share

Part 110–Berusaha Tegar

Semua barang sudah dimasukkan ke dalam taksi. Bi surti ikut mengantar ke stasiun walau aku sudah sempat melarang. Terus menitikkan air mata walau aku sudah memintanya agar tenang. Bi Surti tahu betul bagaimana sulitnya aku menghadapi kelakuan Alex dan berusaha mempertahankan rumah tangga dari orang ketiga.

Namun, pada akhirnya semua perjuangan itu sia-sia. Aku sudah kalah. Kalah karena komunikasi di antara aku dan Mas William cukup buruk. Hingga menimbulkan banyak kesalahpahaman dan berakhir dengan perpisahan.

"Bibi sehat-sehat, ya. Jangan lupa vitaminnya diminum."

Bi Surti mengangguk sambil menyeka air mata dengan ujung lengan baju.

"Ibu dan Non Hafsha juga harus sehat-sehat di sana. Bibi ingin Ibu tersenyum bahagia seperti dulu."

"Insyaallah, Bi. Terima kasih atas semuanya, ya. Bibi sangat baik padaku selama ini. Nanti Bibi baru pulang kampung kalau rumahnya sudah laku disewa saja, ya. Enggak apa-apa 'kan, Bi?"

"Enggak apa-apa, Bu. Saya malah ikut senang bisa merawat rumahnya."

Aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status