Share

bab 19

MEMBALAS PENGKHIANATAN SUAMI DAN SAHABATKU 19

"Kinar,"panggil lirih Fitri, saat dirinya berjarak beberapa langkah di belakang Kinar.

Kinar menoleh, dengan wajah bersimbah air mata. Tentu Fitri terkejut melihat kondisi temannya itu. Sekilas saja sudah bisa diterka, jika dia sedang dalam tekanan yang teramat besar. Fitri mendekat dan menghambur memeluk Kinar. Seketika tangis Kinar pecah. Dia menumpahkan semua air mata yang disimpannya selama ini, seorang diri.

Mendengar isak tangisnya membuat hati Fitri terenyuh. Dia memejamkan mata, dan bulir bening itu ikut luruh. Mengusap punggung Kinar berharap bisa memberi ketenangan walau sedikit. Hanya kata sabar yang terucap dari bibirnya untuk menguatkan.

"Kamu, terlalu berharga untuk menangis, Kinar!" ucap Fitri dengan kedua tangan menangkup pipi Kinar, setelah melepaskan pelukannya dan Kinar mulai tenang.

"Ada kami, di sini. Kamu ... nggak sendiri. Jangan membebankan semuanya pada diri kamu," lan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status