Share

Bab 20

BAB 20

Memulai usaha

"Aku sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan Ibumu padaku!" Aku terisak hingga membangunkan Hawa.

Hawa menangis, dia rewel. Mungkin dia merasakan perih yang sama dengan Ibunya.

Aku lantas menggendong dan juga menenangkannya.

"Dek, ini uang sisa setoran kemarin. Aku juga sudah membeli susu. Sisa sedikit pegang lah!"

Aku melihat masih ada lembaran uang seratus ribuan. Mungkin kisaran dua jutaan. Karena emas yang aku beli waktu itu adalah emas yang cukup mahal per gramnya, jadi tidak salah kalau uangnya masih cukup banyak.

"Mas, belikan aku mesin jahit. Aku akan buka usaha jahitan! Dulu pernah lihat Mbak Ida, menjahit waktu di Klaten. Mbak Ida adalah tetangga ku di Klaten. Dia menerima jahitan dan juga permak pakaian. Dan sering melihatnya, dan sesekali mencoba menjahit baju, jadi sedikit-sedikit aku pasti bisa. Juga ada Mbah Google jadi gampang belajarnya." Mas Wawan terkejut mendengar permintaanku.

Aku bertekad apapun keadaannya aku akan membuka usaha jahit ini, ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status