Share

Part 46. Perintah Ibu untuk memperjuangkan Luna.

POV. Bara

Aku sudah tidak mampu meneruskan ucapanku. Tenggorokan ini terasa begitu sakit. Luka ini kembali terbuka.

Ibu hanya ternganga. Dia kemudian mengambil figura foto yang ada di tanganku. Menatapnya dengan begitu lama.

"Kok Ibu tidak mengenalinya, ya? Apa mungkin karena foto ini, sudah terlalu lama, sehingga wajah Non Luna, sudah menjadi terlihat berbeda? Karena, foto ini, tidak memakai kerudung. Sementara, sekarang dia lebih sering memakai kerudung," gumam Ibu.

Kutinggalkan Ibu yang masih berdiri terpaku, sambil menatap foto itu. Aku masuk ke kamarku. Kamar di lantai dua, yang kebetulan bersebelahan dengan rumah Luna.

Semenjak saat itu, aku lebih sering tidak berada di rumah. Aku tidak kuat, melihat kemesraan mereka.

Apalagi jika malam hari. Kadang aku mendengar suara-suara aneh mereka. Karena mungkin saja, memang kamar kami bersebelahan. Saat seperti itu, aku hanya bisa meluapkan emosiku dengan pergi ke belakang rumah, memukuli samsak tinju yang tergantung itu.

Dan jika malamn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status